Desa Mulyasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menggelar Acara Mapag Sri atau biasa disebut unjungan dalam rangka melestarikan Adat Budaya Warisan Leluhur. Acara ini berlangsung di depan halaman Balai Desa Mulyasari pada Sabtu, (10 Mei 2025).
Tradisi acara Mapag Sri ini dilaksanakan sebelum adanya panen, yakni menyambut datangnya panen raya. Mayoritas masyarakat desa Mulyasari merupakan petani dan bercocok tanam. Menurut Asim, warga setempat, acara Mapag Sri ini dilaksanakan dengan meriah setiap tahunnya dan diadakan secara turun temurun.
Acara Adat Mapag Sri dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit Langen Putra Kusuma dari Celeng Indramayu. Hadir dalam acara ini adalah pihak Muspika, termasuk Camat, Kapolsek, Danramil, serta Ketua BPD, Karang Taruna, Ketua MUI, DKM, BumDesa, dan berbagai unsur yang ada di desa.
Kuwu Desa Mulyasari, Kasnita, menjelaskan bahwa kegiatan Mapag Sri ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa dan melestarikan Warisan Budaya Leluhur. “Acara Mapag Sri ini sebelumnya diadakan kegiatan tahlil yang bertempat di Bale Desa Mulyasari, dan acara ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun yang dilakukan masyarakat desa Mulyasari,” jelas Kuwu Kasnita.
Kuwu Kasnita berharap dengan adanya syukuran Mapag Sri di Desa Mulyasari ini, masyarakat dapat memaknai dan bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah SWT dengan hasil panen yang melimpah. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua lapisan masyarakat Desa Mulyasari yang ikut serta berpartisipasi dalam memeriahkan acara tersebut, sehingga kegiatan syukuran Mapag Sri ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” pungkasnya.